IDEALIS?
Di umur saya yang ke 22 ini, saya tidak menampik kalau saya sekarang idealis.
Masih muda dan masih menggebu-gebu.
Disepelekan? Telen aja bulet-bulet hinaan orang.
Sebagai guru, khususnya guru SD yang baru saya memang tidak mau terbawa mengajar ala guru senior.
Saya sangat menghormati mereka. Mereka adalah orang yang hebat, yang mampu mengajar bertahun-tahun sehingga tidak sedikit orang-orang cerdas lahir dari didikan mereka.
Ketika saya lulus, saya sudah berkomitmen dengan diri saya sendiri bahwa saya harus bisa mengamalkan ilmu yang saya dapat ketika saya kuliah dulu. Ketika ada orang yang tidak mengerti apa-apa memandang sebelah mata apa yang saya lakukan, ataupun pekerjaan saya. Tentu saya akan mengembalikan cibiran tersebut. Mungkin suatu hari saya akan merasa lelah dengan rutinitas yang saya lakukan yang membuat saya tidak sebersemangat mengajar seperti sekarang. Tapi untuk sekarang, ketika usia saya masih muda, ketika semangat masih menggebu, ketika ilmu masih hangat "Kenapa tidak saya membawa perubahan?". Alhamdulilah, guru ditempat saya bekerja sangat baik, memotivasi dan menghargai apa yang saya lakukan. Meskipun bukan sesuatu yang besar tapi saya mencoba memberikan yang terbaik yang saya bisa saya lakukan......
Teman-teman saya mungkin tahu betapa malasnya saya untuk belajar, namun semangat saya untuk belajar adalah sampai tua. Malasnya ya kadang-kadang. HAHAHAHAHA..
Mudah-mudahan allah memberi jalan untuk saya untuk bisa terus belajar.
Terserah orang mengatakan saya idealis atau apa, yang jelas mumpung masih muda dan bersemangat kenapa tidak?
Cari Uang yang lebih besar mungkin bisa, tidak dengan jadi guru. Saya bisa kok kerja di pabrik atau di Bank.
Tapi saya, ingin jadi guru. Saya ingin mengamalkan ilmu yang saya terima. Saya ingin ilmu yang saya dapat bermanfaat bagi orang lain........ Saya tidak mau ilmu yang saya dapat sia-sia, numpang lewat saja.
Bila saya sekolah lagipun saya ingin jadi dosen....
Bila diberi jalan alhamdulilah, bila tidak saya tidak akan memaksakan.
Masih muda dan masih menggebu-gebu.
Disepelekan? Telen aja bulet-bulet hinaan orang.
Sebagai guru, khususnya guru SD yang baru saya memang tidak mau terbawa mengajar ala guru senior.
Saya sangat menghormati mereka. Mereka adalah orang yang hebat, yang mampu mengajar bertahun-tahun sehingga tidak sedikit orang-orang cerdas lahir dari didikan mereka.
Ketika saya lulus, saya sudah berkomitmen dengan diri saya sendiri bahwa saya harus bisa mengamalkan ilmu yang saya dapat ketika saya kuliah dulu. Ketika ada orang yang tidak mengerti apa-apa memandang sebelah mata apa yang saya lakukan, ataupun pekerjaan saya. Tentu saya akan mengembalikan cibiran tersebut. Mungkin suatu hari saya akan merasa lelah dengan rutinitas yang saya lakukan yang membuat saya tidak sebersemangat mengajar seperti sekarang. Tapi untuk sekarang, ketika usia saya masih muda, ketika semangat masih menggebu, ketika ilmu masih hangat "Kenapa tidak saya membawa perubahan?". Alhamdulilah, guru ditempat saya bekerja sangat baik, memotivasi dan menghargai apa yang saya lakukan. Meskipun bukan sesuatu yang besar tapi saya mencoba memberikan yang terbaik yang saya bisa saya lakukan......
Teman-teman saya mungkin tahu betapa malasnya saya untuk belajar, namun semangat saya untuk belajar adalah sampai tua. Malasnya ya kadang-kadang. HAHAHAHAHA..
Mudah-mudahan allah memberi jalan untuk saya untuk bisa terus belajar.
Terserah orang mengatakan saya idealis atau apa, yang jelas mumpung masih muda dan bersemangat kenapa tidak?
Cari Uang yang lebih besar mungkin bisa, tidak dengan jadi guru. Saya bisa kok kerja di pabrik atau di Bank.
Tapi saya, ingin jadi guru. Saya ingin mengamalkan ilmu yang saya terima. Saya ingin ilmu yang saya dapat bermanfaat bagi orang lain........ Saya tidak mau ilmu yang saya dapat sia-sia, numpang lewat saja.
Bila saya sekolah lagipun saya ingin jadi dosen....
Bila diberi jalan alhamdulilah, bila tidak saya tidak akan memaksakan.
Komentar
Posting Komentar