Sederet kata yang tak bisa kuucapkan padamu

Sederet kata ini di maksudkan kepada "Kamu" yang tak pernah keluar dari benakku dari sejak pertama aku berjanji untuk mencintaimu....
Aku tak kuasa menyampaikan semua rasa ini a.

Aku biasa memanggilmu dengan sebutan aa, sebutan yang pernah kau tolak karena kau tidak pernah mau disamakan dengan seseorang yang kau benci. Kenapa harus membenci ? Sampai sekarang aku tak memiliki jawaban atas pertanyaan itu. Pikiranku terlalu sempit dan tidak sampai pada pemahaman yang ada dalam saraf-saraf otakmu.

Kau tau a ? 6 tahun mengenalmu, dan melewati hari bersamamu tak cukup untuk menyelami apa yang ada dalam benakmu, apa yang kau rasakan , dan apa yang kau inginkan.....
Kau terlalu sulit ditebak a. Dan aku benci pada diriku yang tak pernah bisa menebak apa yang berkecamuk dihatimu.

A, aku ingin bertanya padamu ?
Dimanakah aa hidup sekarang ??? Apa aa hidup di masa lalu ???
Kau begitu senang tinggal disana tanpa mau melihat ke arahku, kau sibuk dengan rasa bencimu tanpa peduli apa yang kurasakan. Aku sakit a, sakit melihatmu terjebak dalam masa lalu kita.
Jangan berlama-lama tinggal disana a, kita sudah tidak tinggal disana. Aku sudah ingin pergi.
Kapan kita bisa memperbaiki diri.

Aku bisa memaafkanmu, meskipun bekas-bekas luka ini masih ada dan terasa pedih.
A, aku ingin bertanya padamu lagi ?
Tidak bisakah aa memaafkanku ?
Kau dan aku sama-sama manusia, sama-sama makan nasi a. Bahkan kau pernah menyuapiku nasi goreng, apa aa ingat ? Kukira itu belum lama, dan tak semudah itu kau melupakannya.

Kau bilang "semuanya tidak akan sama seperti dulu lagi"

Aku memang berharap semuanya tak akan seperti dulu, Semuanya harus lebih baik. Semua perhatian yang kita berikan, semua pengertian yang kita berikan.....
Bukankan Hubungan yang Lebih baik itu akan berbeda dengan hubungan yang dulu ???

Tapi ternyata , sekali lagi aku mengakui aku tak pandai menebak apa mau mu.
Kau memang baik, sangat baik. Tapi kau terlalu berobsesi merubahku menjadi seperti yang kau inginkan.
Aku tak sekuat yang kau pikirkan a, aku tau kau sayang padaku....
Tapi bukan ini caranya.

Kau orang yang paling bisa menguatkanku sekaligus mematahkanku.

Banyak orang yang menyesal dengan keputusan yang diambil karena tergesa-gesa dan cenderung mengambil keputusan karena sebuah kata GENGSI.
Kau terlalu akrab dengan permukaan hatimu seluruhnya tertutupi  oleh gengsi yang kau pelihara dari dulu.
Kapan kau mau membuangnya ?
Sebuah penyesalan terdalam adalah saat kau benar-benar sudah kehilangan dan sudah tidak bisa memiliki. Mungkin kita sering mendengar dengan kata-kata ini: "Kau akan merasakan benar-benar kehilangan, saat kau SUDAH benar-benar kehilangan."

Bukankah sakit hidup bersama kenangan dengan orang yang dicintai,tapi kita tak bisa memilikinya ??

Apa kau ingin menyesal lagi a ??
Apakah kita harus saling kehilangan untuk yang kedua kali supaya kita mengerti.
Tidak, aku tidak mau. Sungguh aku tidak ingin semua itu terulang.
Kebencianmu yang tak masuk akal pada suatu objek yang kau katakan sebagai binatang itu sebenarnya tak pantas kau simpan. Aku mohon buanglah semua ini.
Agar tak ada lagi beban yang harus kita tanggung lagi atas masa lalu kita.

Kita butuh belajar, kau salah akupun demikian.
Akuilah.

Aku harap cukup sampai disini.

Diammu cukup mengerikan, sementara aku tak bisa berbuat sebaliknya padamu.

Karena aku tak mampu.

Terlalu banyak kode yang tetap menjadi kode untukmu karena tak bisa kau artikan.

Mungkin ini juga akan menjadi kode, yang kuharap bisa kau saadari...

Sudah waktunya aku belajar lebih keras mengenali sosokmu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Inquiry IPS

Hymne SMAN 11 Bandung

Pembelajaran Terpadu Model nested