Cerita di Seminar Internasional
Jadi ceritanya UPI kampus cibiru tempat saya menjalani study mengadakan Seminar internasional kemarin tepatnya tanggal 24 November 2012 di gedung JICA FPMIPA UPI. Dan sungguh kebetulan sekali saya yang notabennya Mahasiswa biasa yang tidak terlalu pandai di tunjuk sebagai saritilawah di pembukaan acara tersebut.
Saya benar-benar tidak punya pengalaman, apalagi sebagai pembaca saritilawah. Tadinya saya tidak menyanggupi, tapi setelah berpikir selama sepersekian detik saya bersedia dengan motivasi untuk menambaha pengalaman. Tadinya sih biasa saja, sampai pada hari H say check mic juga gak ada rasa deg-degan sedikitpun.
Tapi ketika nama saya (ANISA AGUSTINA) dan nama pembaca Alquran dipanggil oleh pembawa acara, debaran di dada saya perlahan tapi pasti bertambaha cepat. Terlebih saya sadari saya menjadi saritilawah di forum yang resmi dan lumayan besar disaksikan oleh Rektor UPI dan Direktur Upi. Dan ini adalah yang kali pertamaaaa untuk sayaaaaa......
Saya tidak bisa membayangkan wajah saya saat itu, yang pasti saat itu saya sangat canggung sekali. Detak jantuk saya semakin keras setelah Budi si pembaca Alquran selesai membaca ayat. Saat tangan saya membuka Alquran getaran tiba-tiba mengalir keseluruh tubuh saya. Gilaaaa saya gemetaran, dan saya coba lawan ras grogi saya dengan membaca dengan tenang....dan setelah selesai saya dan Budipun keluar dari auditorium.
Hasilnya mungkin tidak terlalu bagus, maklum ini pengalaman pertama bagi orang amatir seperti saya....
Mungkin terlihat timpang sekali dengan yang membaca Alquran yang bagus dan membuat saya merinding, tapi toh itu sudah usaha saya yang paling maksimal.....
Teman saya yang hadir di seminar agak tidak percaya ternyata saya yang cerewet ini yang terkenal punya suara cempreng dan keras bisa berbicara halus dan lembuuut sat membacakan saritilawah....
Setelah keluar Ruangan rasanya tenang dan ploooooong, sepertinya sesuatu yang mengganjal di tubuh saya tiba-tiba keluar. hhmmmmmmmmmmmmm.... begini ya rasanya.
Yang lucu adalah ketika saya berada di auditorium mendengarkan keynote speaker tiba-tiba hujan turun....Saya teringat helm yang tergantung di motor mungkin akan basah. Kemudian saya menghubungi Andin ,tapi ia tak bisa menemani saya turun karena ia sedang melakukan tugasnya sebagai mc.
Kemudian dengan tergesa-gesa saya turun ke lantai satu.... Hujan tambah besar disertai petir, dan saya makin panik. Parkiran lumayan jauh dan jika saya berjalan saya akan kebasahan.
Setelah keluar dari Gedung FPMIPA saya bingung,
"bagaimana ya supaya tidak kehujanan?"
Dari sebelah kanan saya melihat jalan yang sedikit terlindungi atap gedung, kemudian tanpa berpikir panjang saya berlari-sekuat tenaga menghindari hujan untuk menuju jalan itu.........
Dan tiba-tiba kepala saya menghantam tembok dan kaki saya menghantap pijakan jalan yang agak tinggi dari jalan setapak dibawahnya......
JEGEEEEEEEEEEEEEER.....
Tubuh saya sekejap terpental ke atas tanah dengan posisi telentang.
Kemudian saya berteriak "AAAAAAAAAAWWWWWWWW"
Entah beruntung atau tidak beruntung , tidak ada yang melihat kejadian ini.
Dengan tenaga yang tersisa saya bangun dalam keadaan baju yang basah kuyup dan kotor serta kepala yang sangaaat pusing berat...
Dalam otak saya berkata :
Ada apa dengan MATA saya ?
Kenapa saya begitu buta tak dapat melihat tembok sejelas itu ?
Saya bersyukur saya jatuh di atas tanah, karena jika yang dibawahnya adalah tembok saaya mungkin tidak akan bisa bangun lagi alias pingsan seketika....
Saya berjalan menuju parkiran untuk mengambil helm, dan saya agak kesulitan membuka bagasi karena bagasinya penuh....
Saya kembali ke ruang panitia dengan muka yang super kusut dan hampir menitikan air mata.
Tentunya dengan kepala yang benjol, kaki yang bengkak dan berdarah .....
Untung saya membawa baju ekstra,seperti saya punya firasat hal ini akan terjadi....
Dan ternyata kepala saya sakit ketika menengok ke kiri....
Saya sekarang harus di urut dan agak terkena flu
Komentar
Posting Komentar