adakah Cinta tanpa Gengsi untuk sebuah kata KITA ?

Aku menatap bayanganku dalam cermin dalam-dalam....
Pikiran berkata tidak, namun hati meronta, 
Rindu datang membawa luka, menggoreskan luka lama di bekas luka yang sudah kering.
Jantungku berdegup tak beraturan,  Hatiku  terus membisikiku...
Membuatku Bisu kehilangan kata
Apa aku perlu marah  ??? Marah untuk apa ?
Apakah aku harus membiarkan isi kepalaku pecah ?
Tidak mengertikah kau  bahwa diammu itu menyesakan dadaku...
Kau adalah penghuni setia otakku.
Berjuta pikiran berlarian dibenakku,
Kau terlalu serakah, membiarkan setiap sel otakku terisi akan semua hal tentangmu.
Kau tak meninggalkan ruang kosong, untuk diriku. Bahkan dalam otakku....
Tik tok tik tok, hanya suara jam yanng menemaniku di malam yang terasa lebih sunyi ini.
Tak ada untaian kata-kata pelipur lara berdering di ponselku...
Angin berhembus menertawakanku,,,seakan iya tahu betapa keras kepalanya aku. 

Dan Kupikir ada benda besar yang mengganjal di dalam mulutku.
Aku tak tau apa itu....
Yang ku tau ini membuat lidahku kelu 
Aku mendadak bisu dan terdiam kakuu.
Bahkan alirannya sampai ke jempolku,
Jempolku seakan berat untuk mengetik kata....
  
Apa yang membuat kita begini ?
Gengsi membekukan setiap sel dalam tubuhku, membuat kau dan aku mati kutu.
Bisa sama-sama tapi tidak tahu harus apa.?
Terus berusaha lama, lalu hampa tak berkata-kata

Gengsi mematikan hati  Tanpa rasa. Lalu hilang merata.
Kita. Kita terlalu bangga dengan gengsi yang mendera
 Membuat Luka yang hampir kering kembali Luka.....

Radang rinduku kembali membengkak . Ada sebuah nama yang menyumbat pangkal tenggorokanku. Mungkin itu  namamu. Nama yang begitu ingin kusebut sampai suaraku hilang tak bersisia.
Nama inilah yang menyumbat pangkal tenggorokanku....
Nama dari engakau yang mungkin tak merindukanku.
Aku butuh  kamu sekarang ?? bisakah kau membuang gengsimu sejenak ?
Atau mungkin lebih tepatnya KITA.
Kita butuh cinta tanpa Gengsi
Karena sebongkah Gengsi membuat Rinduku semakin meradang.. 
Hanya  sebongkah gengsi yang menemani tidurku yang membuat bantalku hangat dan basah oleh butiran air mata. 
Tuhan, biarkan aku terlelap   ditemani bunga-bunga mimpi yang terkadang lebih baik dari Hariku yang sebenarnya...

 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

RPP Inquiry IPS

Hymne SMAN 11 Bandung

Pembelajaran Terpadu Model nested